Meskipun banyak produsen makanan instan mengklaim produknya dilengkapi tambahan berbagai kandungan vitamin, sebaiknya makanan itu tak dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari. Menurut dr Endang Darmo Utomo, MS, SpGK, clinical nutritionist dari Siloam Hospital Karawaci, kita tak bisa sepenuhnya menyalahkan gencarnya iklan dan informasi dari produsen makanan instan. Orangtua juga tak bisa menghakimi makanan instan itu selalu buruk bagi anak.
“Hanya karena kita mendengar satu kasus, bukan berarti makanan instan itu buruk untuk dikonsumsi. Tapi, sebaiknya direncanakan saja, berapa lama tenggang waktu mengonsumsinya, dan bagaimana menyiasatinya agar lebih bermanfaat buat anak,” papar Endang.
Penghakiman terhadap bahaya makanan instan yang berlebihan tak akan membuat anak-anak memahami seperti apa makanan sehat yang sebenarnya. Akan tetapi, bila disiasati dengan tepat, sebenarnya makanan instan juga bisa bermanfaat.
Tinggi kalori, kurang serat
Menurut Endang, yang paling dikhawatirkan dari makanan instan bukanlah unsur pengawet atau penyedapnya, melainkan kandungan kalorinya yang tinggi. “Pada prinsipnya makanan instan, kan, makanan yang sudah melalui proses berulang. Proses ini menyebabkan kandungan gula sederhana pada makanan instan mudah terserap tubuh.”
Padahal, ketika mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti kebanyakan makanan instan, menyebabkan rasa candu. Rasa ini didapat dari perasaan nikmat akibat gula darah yang lekas naik. Kemudian ada efek craving (perasaan ingin selalu ngemil), begitu gula darah turun cepat.
Selain indeks glikemik yang tinggi, makanan instan yang diolah berulang ini sudah pasti kurang mengandung serat. Padahal, pada kondisi normal, serat amat dibutuhkan untuk menjaga siklus buang air besar (BAB) secara teratur dan mengimbangi intake kalori yang terlalu banyak. “Pada dasarnya serat dibutuhkan untuk mengurangi penyerapan makanan yang diasup. Kalau seratnya tidak ada, akibatnya makanan cepat terserap,” ungkap Endang.
Kurangnya serat pada makanan instan ini juga kerap dituding sebagai penyebab anak sulit BAB. “Prinsip kerja organ pencernaan, terutama usus, membutuhkan sesuatu yang membuatnya berkontraksi dan melakukan gerakan peristaltik!” terang Endang.
Bila dibiarkan dengan pola makan yang tinggi kalori dan kurang serat terus menerus, anak akan menjadi gemuk. Apalagi makanan dengan indeks glikemik tinggi memicu produksi insulin terus menerus. Lama-lama risiko diabetes pada anak akan meningkat.
Tak perlu dilarang
Lantas bagaimana bila anak sudah terlanjur menyukai makanan instan? Saran Endang, jangan langsung semena-mena melarang anak mengonsumsinya. Sebaiknya, cukup jadualkan saja kapan anak bisa mengonsumsi makanan tadi, misalnya seminggu sekali, 2-3 minggu sekali, atau sebulan sekali. Kemudian, lakukan trik agar sajian makanan instan juga tak merugikan kesehatan anak. Berikut kiatnya.
- Kurangi minyak dan bumbu. Makanan instan memiliki rasa yang akan disukai anak-anak. Mi, misalnya. Tekstur mi yang tak terlalu lembek dan berbentuk keriting tampak lebih menarik ketimbang nasi tim yang basah. Berkreasilah dengan mencoba membuat bumbu sendiri. Siapa tahu si kecil malah doyan bumbu mi instan buatan Anda.
- Sertakan sayuran. Agar tetap mengenal sayuran, setiap kali makan makanan instan usahakan disertai sayuran. Pilih sayuran yang tak terasa pahit atau berbau, agar tak menimbulkan efek jera pada anak.
- Masak segera. Mengolah masakan instan sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk penggunaan, karena produsen sudah memperkirakan tekstur yang akan didapat dengan cara itu.
- Tegakkan aturan. Meski anak mengonsumsi makanan instan, bukan berarti ia lepas dari pendidikan makan sehat. Tetap tegakkan aturan untuk makan dulu menu sayurannya sebelum makanan instannya. Serat yang lebih dulu masuk akan memperlancar pencernaan sehingga terhindar dari konstipasi.
Sumber: Laili Damayanti/Nova
wa..wah... tips yang lengkap sekali Jeng...
ReplyDeletemakasih niy *suruh bokin gw bacanya ntar*
salam...
mbakku kok jarang online sih ada apa gerangan...!!!
ReplyDeletehiks...hiks...hiks...!!!
sibuk nopo tho mbak....??
Hiks padahal aku paling doyan makanan-makanan Instan like Mie Instan, sarden dll!!!!
ReplyDeletesuwun mbak atas infonya...!!!!
mantep infonya..makasi udah posting, keep posting.. kalo makan makanan instan, hidupnya juga instan...hohoho
ReplyDeletewah selama ini aku suka yg instan2!termasuk makan..mulai skrg kurangin makanan yg instan ah spy slalu sehat...trm ksh infonya mbak tyas..
ReplyDeleteINSTAN FOOD INSTAN DEATH .... bener juga ya :((
ReplyDeleteBener juga tuh jeng, kadang kita gak bisa ngerem buat makan-makanan instan gitu.Apalagi anak-anak, udah tau rasanya gurih-gurih pasti nagih deh..Tinggal kita gimana aturnya supaya semua senang tanpa harus ada korban.
ReplyDeleteoiya,mas-mas mba-mba semua..mohon bantuannya dung, gimana sih merubah blog kita jadi do follow?
salam.yanti
tips yg mantap bu..eh mbak, kt harus waspada terhadap yg instan2 nih
ReplyDeletemantep deh tips nya..., biar sehat hrus kurangi makanan instant..
ReplyDeletebetul terutama mie instan, bisa bikin mag jadi kambuh, hehe
ReplyDeletemulai mengurangi makanan instant dari sekarang, ah
ReplyDeletethanks infonya
hmm..lahh saya cuman anak kost je,Mbak..kalo pas tengah bulan yahh maem mie instan dehh..
ReplyDeletenice info..
ReplyDeletesalam
thank infonya
ReplyDeletesaya baru ja buat blog agar bisa jadi dofollow tuh gmna caranya
ReplyDeletesunguh berwarna ...slm kenal yaa
ReplyDeleteTernyata kita harus lebih memperhatikan makanan apa yang kita makan..
ReplyDeleteJadi teringat kemaren ada info dari FB tentang seorang anak yang ususnya di potong karena sudah busuk, karena dari kecil anak tersebut disuapin mie instan terus.
ReplyDeleteMakasih atas info menarik ini..Kini aku jadi tau efek dari makanan instan,tapi Kita juga harus mewaspadai makanan cepat saji juga karena punya efek buruk terhadap kesehatan tubuh kita..
ReplyDeleteinfo bagus mba....buat referensi di blog saya
ReplyDeleteemang lebih baik back to nature aj deh.......
ReplyDeleteterima kasih mba infonya
ReplyDeletebetul sekali mbak...sayangnya makanan instant selalu membikin ketagihan, apalagi untuk anak kecil
ReplyDeletemulai mengurangi makanan instant dari sekarang, ah thanks infonya boss
ReplyDeletethx ya infonya,mie good bye sekarang
ReplyDeletetips yang menarik smg bnyk mmbrikan inspirasi
ReplyDeleteSudah kebiasaan makan makanan instan. Susah ngerobahnya ^^
ReplyDeletewah lah iya, aku dari kecil ga lepas tuh ama mie instan. paling ga, seminggu tiga kali makan mie instan tuh. Alhamdulillah everything runs well. Yang penting masih dalam batas kewajaran lah. kalau terlalu dipantang, tubuh ini justru akanmenjadi rentan. Ga boleh salah makan sedikit langsung jatuh sakit.
ReplyDeleteNice article, keep blogging, keep smiling yach
makasih banget
ReplyDeletelengkap sekali tipsnya...
waktu jugalah yang mengajari untuk akrab dengan makanan instan, tapi lama-lama juga harus menyadari bahayanya...
ReplyDeletesegala yang instan memang praktis, namun tidak menyenangkan :)
ReplyDeleteOrang tua sebaiknya mendidik anak-anaknya dengan mengandalkan kreativitas. Orang tua juga perlu belajar dari anak-anaknya. Pemahaman terhadap tingkah laku dan kebiasaan anak dapat memudahkan orang tua memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan anaknya.
ReplyDeletewew, tengkyu mba
ReplyDeleteemang bener kata orang
ReplyDeletekalo suka makan-makanan instan
matinya juga instan
ngeri.............
kita memang harus menjaga pola makan ya .. hmm
ReplyDeletegood info nih mba
ReplyDeletesetujuuuuu
ReplyDeleteinfo dan tipsnya keren bangeeetttt, makasih ya Ning... salam hangat dari bumi Parahyangan
ReplyDeleteMampir dong ke blog ane.
ReplyDeleteBaru jadi dan dofollow.
CLICK HERE. Free download ebook and software without any registration.
hiks....aku sering banget makan mie instan....sehari ampir 2 x, heheh makasih ya infonya mba...
ReplyDeleteTips yang bagus dan menarik.
ReplyDeleteKalau saya sih selalu menganjurkan bila memasak makanan instan (mie) "harus" memakai sayuran seperti sawi, tauge, dan lain-lain.
Cuma memang aku sepertinya salah kaprah, karena yang aku pikirkan "ga bagusnya" makanan instan hanya semata karena unsur pengawet saja.
Keep posting mbak..
klo makan yg instan, tambahkan ja sayur+lauk pauk yang bergizi..biar ga trlalu instan...
ReplyDeletepasang iklan, iklan gratis, jual beli
hi great posting... I`m waiting for your next post
ReplyDeleteI like the way she do it!
ReplyDeleteOk deh tipsnya...
ReplyDeletetrima kasih sekali tips nya mbak, sangat bermanfaat bagi khalayak umum, thank di tunggu post selanjutnya
ReplyDeletethank info nya...saangat menambah wawasan...thank sekali lagi, lam kenal mbak
ReplyDeleteTeman saya kebanyakan makan mie instan ginjalnya kena dan kena kanker prostat. Bahaya deh
ReplyDeletehi great posting...
ReplyDeletepenting untuk ibu-ibu biar anaknya pada dikasih tau, kan hidup untuk jangka panjang..
ReplyDeletepokoknya jangan banyak makan makanan instant, enak, cepat, tapi merusak kesehatan.
ReplyDelete