Thursday, May 7, 2009

Hambatan dalam Karier Perempuan

BY tyasjetra IN , , 28 comments

Emansipasi perempuan dalam dunia kerja boleh saja semakin terbuka. Namun, kaum pekerja perempuan nyatanya masih memiliki hambatan dalam mencapai posisi puncak dalam kariernya.

Catalyst, sebuah organisasi nonprofit yang berfokus pada penelitian dan konsultasi terhadap perempuan di dunia kerja, pernah merilis sebuah laporan yang berisi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung karier perempuan di dunia kerja.

Penelitian ini lantas diperbaharui lagi untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada para perempuan di dunia kerja. Hasilnya, terjadi banyak perubahan yang cukup signifikan dalam perilaku dan pikiran perempuan di dunia kerja, khususnya di Amerika Serikat.

Dilaporkan, para perempuan tersebut puas dengan jabatan, anak buah, fasilitas, dan segala aspek dalam kerja mereka. Sebanyak 73 persen responden juga menyatakan puas dan nyaman dengan pilihan yang mereka buat antara karier dan kehidupan pribadi mereka.

Walaupun begitu, para perempuan masih mengalami kendala dalam lingkungan kerja mereka. Hanya satu dari empat perempuan yang puas dengan atasan atau pengawas mereka di perusahaan. Sebesar 43 persen responden juga tidak puas dengan kesempatan yang diberikan perusahaan untuk kemajuan karier mereka. Responden juga sepakat bahwa hambatan paling utama dari karier perempuan di tempat kerja adalah minimnya pengalaman yang dimiliki dalam bidang manajemen atau general manajer.

"Perempuan belum bisa sukses karena mereka tidak diberi kesempatan untuk merasakan menjalankan bisnis," kata Presiden Catalyst Illene H Lang.

Apa yang membuat perempuan terhambat dalam kariernya? Hasil penelitian tersebut memberikan hasil sebagai berikut, seperti dikutip dari womensmedia.com.

  • Sekitar 47 persen responden menyatakan tidak adanya pengalaman dalam bidang general manajemen.
  • Sebanyak 41 persen merasa dikucilkan dari pergaulan atau jaringan informal.
  • Sebesar 33 persen merasa ada stereotip yang masih kental tentang peran dan kemampuan perempuan di dunia kerja.
  • Sebesar 29 persen merasa adanya kegagalan dari atasan untuk menganalisis kemampuan dan kemajuan yang dihasilkan pekerja perempuan.
  • Sebesar 26 persen menyatakan adanya komitmen terhadap keluarga yang harus didahulukan.
Sangat penting untuk mengenali bahwa hambatan-hambatan ini saling berkaitan. Misalnya, jika pekerja perempuan tersingkir dari pergaulan kerja, maka saat mereka harus mengerjakan sebuah tugas atau kepentingan yang penting, maka hasilnya tidak disenangi atau atau kurang sesuai dengan situasi kerja. Hal ini tentu saja berdampak kembali pada streotip pekerja perempuan yang dianggap tidak mampu memimpin.

Dari studi yang dilakukan, para responden perempuan juga masih menginginkan mendapatkan posisi puncak di perusahaan. Berbanding lurus dengan hal ini, para CEO juga menganggap bahwa pekerja perempuan punya keinginan sekaligus kemampuan untuk meraih jabatan yang lebih tinggi. Hanya 13 persen dari para CEO ini menyatakan bahwa perempuan tidak punya kemampuan untuk naik menjadi pekerja senior.

Jika begitu, apa yang harus dilakukan para pekerja perempuan? Catalyst memberikan beberapa strategi agar perempuan mampu sampai di posisi yang diinginkannya.
  1. Bekerja lebih keras, dan tunjukkan bahwa pekerja perempuan bisa memberikan hasil melebihi target atau melebihi harapan atasan.
  2. Lakukan kegiatan manajemen dengan lebih teliti dan profesional. Caranya, lakukan gaya pendekatan yang membuat semua pekerja, terutama pekerja laki-laki merasa nyaman dan tidak merasa terintimidasi.
  3. Mintalah untuk mengerjakan tugas yang sulit dan tunjukkan bahwa pekerja perempuan sanggup melakukan dan memberikan hasil yang terbaik. Terakhir, belajarlah pada ahlinya agar bisa mencuri sebanyak mungkin ilmu darinya.
Lantas apa yang harus dilakukan mereka yang bekerja dengan pekerja perempuan? Catalyst menyarankan agar para atasan bisa menjadi panutan yang baik bagi pekerja perempuan. Lakukan aksi, bukan hanya lip service belaka.

Hal lain yang bisa dilakukan ialah dengan memberi kesempatan yang besar pada perempuan untuk mengerjakan pekerjaan yang sama dengan kaum laki-laki, juga kesempatan yang besar untuk mendapatkan promosi jika kerja mereka memang memuaskan. Tak hanya itu, komunikasi dan penjelasan yang baik tentang posisi pekerja perempuan juga harus disosialisasikan kepada pekerja yang lain.

Sumber: http://lifestyle.okezone.com

28 comments:

  1. pertamaXX bolehh....? boleh lah.. hihihi...
    mnurut aq... wanita itu adalah mhkluk yg lembut dan perlu dimanja .... aq sebagai lelaki.. pasti memberikan itu padamu.. eh.. padamu.. maksudnya pada wanita.. hihi... jadi ga capek2 mikirin... dunia kerja dan karir... hihihi...
    jadi pilhlah aq jadi pendamping mu.. jjaaah.... kabur ah... hihi
    manohara pinotrani juliani

    ReplyDelete
  2. maju terus pantang mundur. hidup perempuan!!!

    ReplyDelete
  3. hambatan lain juga ada...misalnya faktor keluarga.. punya anak ..suami..
    jadi sering bimbang sama anak2 dan suami hihihi... daku banget dah..

    ReplyDelete
  4. tapiiiii, kalo dalam PEMILU LEGISLATIF kemarin banyak caleg perempuan? itu tandanya pemerintah memberi kesempatan untuk brkarier, kan NING? iya apa iya siiiihhh??

    ReplyDelete
  5. yg pasti sih perempuan itu tangguh seperti halnya laki2

    ReplyDelete
  6. semangat!!!!!aku setuju dengankamu....hidup para perempuan (tapi bukan cewek loh)

    ReplyDelete
  7. waw waw kayaknya laki-laki makin terpojokkan.semangat asal masih dalam kodrat seorang perempuan....he2

    ReplyDelete
  8. perempuan lebih sensitif terhadap sesuatu yang menyangkut perasaan

    ReplyDelete
  9. ehemmmm, sore mbakeeee :D

    mampir ngisengin nie..lama ndak pernah maenan disini...heheheh.

    kok tumben yah mbake ndak nulis nie, biasane ada aseli postingane mbakeee tyas yang aseli...

    dukung mbakeee aja deh...wkwkwkwk

    ReplyDelete
  10. wow its nice loh mba, wah lama bener aku gag ketemu ama mba tyas nih, bagaimana kabarnya malam ini mba?, met weekend yah

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. Great spirit from your posting sister.
    Introducing my blog portal for Spa, Massaging, Relaxing, Traditional Treatment and other Indonesia cultures.

    Love and Peace
    Jakarta Spa

    ReplyDelete
  13. Hidup Perempuan! Perempuan harus maju, tapi jangan sampai ngalahin kaum laki2, hehehe...

    ReplyDelete
  14. Catalyst tuh peduli bgt ya, bikin hal ihwal beginia buat para perempuan..
    oke, maju terus perempuan indonesia..

    Yup !

    ReplyDelete
  15. semoga perempuan indonesia semakin maju....

    ReplyDelete
  16. tapi sepintar dan sejago perempuan tapi ingat kodratnya yaaaaa!

    ReplyDelete
  17. Tidak bisa dipungkiri, dalam karir, perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh diperusahaan aku saja, banyak perempuan yang menduduki jabatan pekerjaan yang lebih tinggi dari kamu lelaki.

    ReplyDelete
  18. Wah nih juga bikin gue bingung, soale belum pernah galamin.
    Tetapi kesannya perempuan sendiri yang berlebihan... Udah minta kesetaraan, eh... di bis masih minta prioritas untuk mendapat tempat duduk. Kalau da cowok yang udah duluan duduk dan dianya gak kebagian dalam hati ngedumel; dak tahu diri ni cowok!

    ReplyDelete
  19. perut maju pantat mundur....eh..terus maju pantang mundur..., yang terpenting adalah bagaimana menempatkan diri sebagai wanita karir dan ibu dan istri, tentu ada skala prioritas agar semua berjalan seimbang, sukses dirumah pasti sukses dalam pekerjaannya.

    ReplyDelete
  20. perempuan ya tetep perempuan :)

    ReplyDelete
  21. wah kern nih artikel, but habatan buta kaum adam apa dumz....

    ReplyDelete
  22. wanita klo dah nikah mending di rumah aja lah, biar lagki2 yang nyari uang :D

    ReplyDelete
  23. Emansipasi wanita dunk..
    Mantwap!!

    ReplyDelete
  24. Hey I just want to say thanks for all the great info on your blog!

    ReplyDelete
  25. Good Reading! I like all of your content.

    ReplyDelete
  26. Sebenarnya pria dan wanita dapat saling melengkapi. Namun, sebagai manusia tidak dapat terlepas dari keinginan untuk mengutamakan pendapat dan kepentingannya sendiri. Kita hendaknya pandai memilih hal yang tepat dalam setiap kesempatan yang diberikan.

    ReplyDelete

i hate spammers....