Sebanyak 10 ibu rumah tangga di Provinsi Banten terindentifikasi tertular positif penyakit HIV/AIDS setelah dilakukan pemeriksaan khusus di Klinik Teratai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang.
"Ke-10 ibu rumah tangga itu saat ini mendapat perhatian serius agar tidak menularkan virus kepada keluarga maupun orang lain," kata dr. Edi Santoso dari RSUD Serang, Minggu.
Edi mengatakan, ke 10 ibu rumah tangga itu tertular dari suaminya yang terlebih dahulu tertular HIV/AIDS. Penularan HIV/AIDS terbukti dengan menyerang siapa saja dan tidak pandang bulu, termasuk ibu rumah tangga yang baik-baik dan rajin ibadah juga tertular HIV/AIDS.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada berbagai elemen masyarakat agar melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS dengan tidak mengkonsumsi narkoba, menggunakan jarum suntik bekas, dan hubungan seks yang gonta-ganti pasangan.
Sebagian besar penularan HIV/AIDS disebabkan jarum suntik, narkoba, hubungan seks yang sudah terkena HIV/AIDS dan transfusi darah.
Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada laki-laki untuk menggunakan kondom karena kondom bisa mencegah risiko penularan HIV/AIDS.
"Selama ini penyakit HIV/AIDS di Banten tahun ke tahun di Banten mengalami peningkatan," katanya.
Dia menjelaskan, sejak 1996 penderita HIV/AID di Banten hanya dua orang terkena positif HIV.
Akan tetapi, saat ini penularan HI/AIDS di Banten tercatat sebanyak 1.413 kasus dan 51 dilaporkan meninggal dunia.
Dari 1.413 kasus itu di antaranya sebanyak 1.181 kasus menderita HIV dan 232 kasus teridentifikasi AIDS.
Artinya, lanjut dia, penularan penyakit HIV/AIDS sudah tahap mengerikan.
"Saya kira penularan HIV/AIDS akan terus meningkat, apabila masyarakat sendiri tidak membangun paradigma hidup sehat," katanya.
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten, Arief Mulyawan, mengatakan, pihaknya saat ini terus memonitor 10 ibu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS.
Penyakit HIV/AIDS merupakan jenis penyakit menular dan mematikan sehingga perlu adanya pencegahan agar tidak menularkan kepada orang lain.
"Selama ini kami dan Klinik Teratai bekerja sama untuk melayani penderita HIV/AIDS," katanya.
Sumber: yahoo.com
Tuesday, April 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sarimin ucapin makasih buat infonya! Sarimin setuju banget!
ReplyDeletewaduh gawat juga yaa ternyata...
ReplyDeleteperlu kewaspadaan dan kepedulian dari semua pihak tuh...
aduh....seremmmm banget...waspada..waspada ...(kata bang napi)
ReplyDeletehemmmm begitu yah...
ReplyDeleteApa kabar mbak?
good posting mbak
ReplyDeleteGlek, terimakasih atas infonya meskipun agak ngeri bacanya.
ReplyDeletesi suami yang kurang ajar, sang isteri kena getahnya,... busyet moga cukup kali ini saja.
ReplyDeleteckckckckck...
ReplyDeleteseeerrreeeemmm...perlu hati-hati neh:)
apa perlu digembok aja yah biar aman
ReplyDeletehehehee
iya nih serem, hati2 aja buat semuanya karena bukan cuma ibu rumah tangga aja yang bisa kena... :)
ReplyDeletehaiyah...gubrak deh... ibu RT juga bisa kena??/
ReplyDeleteohhh nooooo... !! :(
serem ya mbak aids bisa ada dimana saja, moga bisa ditemukan obatnya
ReplyDeleteKasihan juga ya ma ibu2 yang tertular itu, dianya ngk salah apa2 eh kena juga...moga bisa disembuhkan.
ReplyDeleteiya nih serem amat..
ReplyDeletewaspada buat semua..
wehhh postingannyah bikin ngeri....smoga daku gak ikut tertular...hohohoho
ReplyDeleteayo yang suka gonta ganti jangan lupa pake 'pengaman'......*saran mbak tyas*.....kaburrrrrrrrr
ReplyDeleteSesuatu buat kamu, jangan marah ya
ReplyDeleteWaduh gawat..harus dicegah tuh mbak
ReplyDeletewah.. ngeri penyakit itu ya? itulah sisi lain pentingnya sebuah komitmen kesetian rumah tangga ya bu... :)
ReplyDeletePeringatan buat para suami,jangan sering jajan..yach.
ReplyDeleteJadi ngeri klo denger HIV/AIDS.
ReplyDeleteThx infonya
wow..serem..
ReplyDeleteo iya..selamat hari kartini ya buat para wanita Indonesia :)
selamat hari kartini buat bloggerwati di indonesia
ReplyDeleteterutama mba'e tyas
ikutan menyimak..sambil merinding
ReplyDeletekasihan banget, gak salah harus menerima dampak buruk dari tingkah laku orang lain
ReplyDeleteTuh suaminya keseringan "jajan" di warung sebelah kali ya...
ReplyDeletesemoga bisa ditemukan obatnya secepatnya
ReplyDeletesemoga presiden kita lebih peduli
ReplyDeleteKesiannya
ReplyDeleteSi ucok dari tapanuli bikin merinding....Kisahnya memilukan
ReplyDeleteckckck....
ReplyDeletePendidikan tentang penyakit dan seks kayaknya dah wajib disebar luasakan..biar orang2 pada ngeh
gawat nih, smoga ibu2ya insaf ya. trus jg lp di obatin tu, biar jgn nular.
ReplyDeletewaaahh..mengerikan..
ReplyDeleteKalo kesepuluh ibu2 itu ternyata bertetanggaan dan satu komplek, berarti jelas ada apa2 dengan suami2 mereka :D (doh)
ReplyDeletejangan sampe kena dehh....
ReplyDeleteIkatan batin maupun lahir yang kuat dan senantiasa dijaga sejak dari rumah niscaya memperbesar kemungkinan untuk selalu setia kepada pasangannya, karena cinta itu adalah sesuatu yang hakiki-serius (bukan main-main)-bersih-murni dan tentu bukan untuk diumbar, cinta kepada suami/istri satu sama lain serta cinta kepada anak-anak akan memperkokoh pondasi keluarga hingga di hari tua...nikmatilah kebahagiaan hidup ini!
ReplyDeleteAIDS ini sptx kutukan bgi penzinah...
ReplyDeletetp, yg sya pikirkan adlh org2 yang tidak tau ap2, namun terkna pnyakit itu///
Informasi tentang hal yang sangat berguna bagi masyarakat sebaiknya disebarluaskan melalui berbagai media. Internet di Indonesia masih dianggap cukup sulit terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, peran serta para sukarelawan dalam menyampaikan hal-hal penting seperti HIV/AIDS kepada masyarakat akan sangat membantu.
ReplyDeletewaduh serem serem hehehe
ReplyDelete