Kita nggak bisa menyangkal kalau di dunia ini orang percaya bahwa kecantikan wanita punya kekuatan luar biasa. Their beauty is their power. Di antaranya, kecantikan bisa membuat seorang wanita percaya diri dan ‘perkasa’.
Cukup beralasan ya.. Coba kita ingat-ingat, dari kecil orang tua menyuruh kita, anak perempuannya supaya bersikap manis, berkata yang santun, dan berpenampilan manis. Jadi, tanpa disadari, kita seolah diwajibkan oleh ketentuan untuk menjadi manis, cantik, atraktif, anggun dan sejenisnya.
Tapi persepsi ini banyak juga dicela oleh sebagian wanita yang merasa jengah, kaumnya kok diperlakukan hanya sebagai obyek ketertarikan seksual lawan jenis. Pendapat yang sah memang, tapi kenyataannya, tetap, wanita secara naluriah mungkin ditakdirkan untuk menjadi manusia yang manis, dan dipuji karena daya tariknya. Itulah salah satu bahan dasar natural power seorang wanita.
Ada benarnya juga kalau dipikir-pikir. Di mana-mana, termasuk dalam masalah lowongan pekerjaan, lampu hijau lebih ditujukan kepada calon pegawai yang cantik, berpenampilan oke dan berkepribadian menarik. Soal promosi? Buat seorang wanita yang kriterianya seperti tadi, pasti lebih cepat naik jabatannya dibanding yang lain. Belum lagi di lingkungan sosial. Orang umumnya akan lebih suka rela mengulurkan bantuannya kepada sang wanita cantik.
Sekarang, berapa banyak rupiah yang sudah kita keluarkan buat kosmetik, pakaian dan ke salon? (Apalagi yang udah operasi plastik). Sebenarnya, buat apa sih semua itu? Supaya kita keliatan (lebih) cantik kan? Harus diakui, cantik punya poin bagus yang sangat menguntungkan.
Tapi, seperti mata pisau, kecantikan punya sisi lemah. Masyarakat sering punya asumsi perempuan ayu itu identik dengan sifat-sifat minor, nggak setia, nggak bisa jadi ibu yang baik, kemayu dan berani sama suami. Memang benar ada kan, wanita yang seperti itu? Ada. Banyak juga.. Kecantikan yang dimiliki seorang wanita, kalau nggak dibarengi kepribadian dan hati yang cantik juga, cuma akan jadi bumerang buat dirinya. Their beauty is their curse.
Jadi, tinggal kita sendiri yang memutuskan, akan dimanfaatkan untuk apa kecantikan yang kita miliki. Untuk membuktikan bahwa Our beauty is our power, atau membuktikan bahwa Our beauty is our curse ?
Cukup beralasan ya.. Coba kita ingat-ingat, dari kecil orang tua menyuruh kita, anak perempuannya supaya bersikap manis, berkata yang santun, dan berpenampilan manis. Jadi, tanpa disadari, kita seolah diwajibkan oleh ketentuan untuk menjadi manis, cantik, atraktif, anggun dan sejenisnya.
Tapi persepsi ini banyak juga dicela oleh sebagian wanita yang merasa jengah, kaumnya kok diperlakukan hanya sebagai obyek ketertarikan seksual lawan jenis. Pendapat yang sah memang, tapi kenyataannya, tetap, wanita secara naluriah mungkin ditakdirkan untuk menjadi manusia yang manis, dan dipuji karena daya tariknya. Itulah salah satu bahan dasar natural power seorang wanita.
Ada benarnya juga kalau dipikir-pikir. Di mana-mana, termasuk dalam masalah lowongan pekerjaan, lampu hijau lebih ditujukan kepada calon pegawai yang cantik, berpenampilan oke dan berkepribadian menarik. Soal promosi? Buat seorang wanita yang kriterianya seperti tadi, pasti lebih cepat naik jabatannya dibanding yang lain. Belum lagi di lingkungan sosial. Orang umumnya akan lebih suka rela mengulurkan bantuannya kepada sang wanita cantik.
Sekarang, berapa banyak rupiah yang sudah kita keluarkan buat kosmetik, pakaian dan ke salon? (Apalagi yang udah operasi plastik). Sebenarnya, buat apa sih semua itu? Supaya kita keliatan (lebih) cantik kan? Harus diakui, cantik punya poin bagus yang sangat menguntungkan.
Tapi, seperti mata pisau, kecantikan punya sisi lemah. Masyarakat sering punya asumsi perempuan ayu itu identik dengan sifat-sifat minor, nggak setia, nggak bisa jadi ibu yang baik, kemayu dan berani sama suami. Memang benar ada kan, wanita yang seperti itu? Ada. Banyak juga.. Kecantikan yang dimiliki seorang wanita, kalau nggak dibarengi kepribadian dan hati yang cantik juga, cuma akan jadi bumerang buat dirinya. Their beauty is their curse.
Jadi, tinggal kita sendiri yang memutuskan, akan dimanfaatkan untuk apa kecantikan yang kita miliki. Untuk membuktikan bahwa Our beauty is our power, atau membuktikan bahwa Our beauty is our curse ?
0 comments:
Post a Comment
i hate spammers....