Punya uang, bingung, enggak punya uang? Lebih bingung lagi. Duh, pusing. Jangan salahkan uangnya, salahkan diri kita yang keliru menilai uang. Berikut beberapa "mitos" tentang uang yang kadung melekat di kepala kita.
Tak Pernah Cukup
Mitos: Sebanyak apa pun jumlah uang yang dimiliki, kok rasanya tak pernah cukup ya. Karena itu, uang harus selalu dikejar.
Fakta: Sebanyak apa pun uang, akan selalu cukup bila Anda menggunakan dan memanfaatkannya dengan tepat. Karena itu diperlukan perencanaan dalam penggunaan dan bagaimana mendapatkannya. Anda bisa memulainya dengan menentukan berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk memenuhi semua kebutuhan. Setelah itu tentukan bagaimana cara Anda mencukupi kebutuhan dengan uang yang dimiliki. Yang terpenting bukan mencari penghasilan sebesar-besarnya, tetapi bagaimana menghasilkan uang secara berkelanjutan. Lebih baik memiliki uang cukup, namun berkelanjutan daripada memiliki uang dalam jumlah besar, namun habis dalam sekejap.
Tak Sempat Mengatur Uang
Mitos: Padatnya jam kerja dan sibuknya mengatur waktu untuk keluarga, sahabat, dan pasangan, membuat Anda enggan menyusun rencana keuangan setiap bulannya.
Fakta: Menyusun anggaran keuangan tak akan menghabiskan waktu Anda kok. Bila Anda tak sempat membuat catatan keuangan secara detil, Anda cukup membuat perkiraan kasar berapa pemasukan yang Anda peroleh dan berapa sisa uang Anda setelah memenuhi segala kebutuhan. Sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk ditabung. Setelah itu gunakan sisanya untuk membayar tagihan sehari-hari. Nah, sisa akhirnya barulah bisa Anda gunakan untuk bersenang-senang.
Uang Bisa Membeli Segalanya
Mitos: Bila memiliki banyak uang, hidup pasti terasa lebih bahagia, karena dengan uang, segala keinginan dapat terpenuhi.
Fakta: Memang akan menyenangkan bila kita bisa memuaskan segala keinginan. Namun, tak semua hal dalam hidup ini bisa dibeli uang. Kasih sayang yang Anda terima dari keluarga dan sahabat tentu tak dapat ditukar dengan uang. Kebahagiaan hidup Anda takkan bisa tergantikan dengan uang sebanyak apa pun jumlahnya. Karena itu, jangan menjadikan uang sebagai satu-satunya cara mencapai tujuan hidup.
Kartu Kredit Memudahkan Hidup
Mitos: Tak ada salahnya menggunakan kartu kredit, karena bisa dibayar di akhir bulan. Lagipula membayar iuran kartu kredit dan tagihan bulanannya takkan membuat Anda jatuh miskin.
Fakta: Bagi penerbit kartu kredit, Anda adalah sasaran empuk untuk memberi keuntungan bagi perusahaan mereka. Dua hal yang perlu Anda perhatikan tentang kartu kredit adalah jumlah minimal pembelanjaan dan suku bunga tinggi. Jika Anda biasa belanja dalam jumlah sedikit setiap bulannya, maka Anda tak perlu menggunakan kartu kredit dengan dengan batas pembelanjaan (limit) yang besar. Pasalnya, selain Anda harus membayar iuran yang lebih tinggi per bulannya, Anda juga berisiko terkena suku bunga tinggi jika terlambat membayar tagihan.
Senang-Senang Saja Dulu…
Mitos: Belum saatnya mengkhawatirkan masa tua, di usia Anda yang kini masih terbilang muda. Saat ini adalah saatnya bagi Anda untuk mencari uang dan menggunakannya sesuka hati. Masih ada puluhan tahun ke depan untuk mengumpulkan uang. Jadi, untuk apa repot menabung sekarang?
Fakta: Semakin dini Anda menabung, akan semakin banyak uang yang terkumpul di hari tua Anda nanti. Tak perlu membatasi gaya hidup Anda, tetapi usahakan untuk selalu menabung meskipun dalam jumlah sedikit. Setidaknya sisihkan sebanyak 10% untuk masuk ke rekening tabungan, sisanya bisa Anda gunakan untuk bersenang-senang. Untuk menyemangati diri, Anda bisa memberikan reward bagi diri sendiri bila berhasil menabung secara rutin setiap bulannya. Misal, setelah Anda berhasil menabung selama 2 tahun, tak ada salahnya menghadiahi diri Anda dengan membeli sesuatu atau berlibur ke tempat yang Anda inginkan.
Pendidikan Tinggi = Kaya
Mitos: Bila ingin menghasilkan banyak uang, kita harus memiliki pendidikan tinggi terlebih dulu. Semakin banyak uang yang dikeluarkan untuk menuntut ilmu, semakin besar uang yang nantinya akan Anda dapatkan.
Fakta: Mitos ini memang ada benarnya, tapi tak seratus persen benar. Kenyataannya, tak sedikit orang yang tak berpendidikan tinggi tapi memiliki aset yang sangat besar. Sebaliknya, tak sedikit orang yang memiliki latar pendidikan tinggi, tapi hidup pas-pasan. Pada dasarnya, pendidikan tinggi tak menjamin keberhasilan seseorang. Yang penting, bagaimana memanfaatkan pendidikan yang dimiliki untuk bekerja atau memilih pekerjaan yang sesuai.
Sumber: Kompas.com
Wednesday, March 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Betul sekali pendapat mbak. Uang, sebanyak apapun, kalau tidak dikelola dengan baik maka hanya akan lewat begitu saja. Sebaliknya, biar sedikit asal dikelola dengan baik maka akan menghasilkan "sesuatu". terimakasih artikelnya
ReplyDeleteuang ya kak?
ReplyDeletemaksudnya html my banner itu gimana?
minta ya kak...
ke widhiindriani@yahoo.co.id
trimz...:)
saya mau koment yang ini
ReplyDelete1.tak pernah cukup karena manusia tidak akan puas hanya sampai disitu aja dapatnya.
2. kalau untuk senang senang dahulu terus duitnya keburu habis gmn ?? bingung lagi kan??
3. pendidikan tinggi kaya nggak juga kan,, bahwa jaman sekarang orang pinter bisnis ga butuh pendidikan tinggi, malah sekarang banyak pengusaha yang tidak lulus sekolahnya
betul nggak mba'e ???xi.,.xi.,.xi.,.,
banyak beramal akan mendatangkan lebih banyak rejeki...ibarat semakin benih banyak benih yg ditanam akan semakin banyak pula pohon yg tumbuh...
ReplyDeletehihi masih kawatir pake kartu kredit, kalo gak bisa bayar kan bisa babeh brabeh deh tu:p
ReplyDeleteuang uang bikin orang mabuk kepayang...btw lagi butuh uang neh mbak...bagi dunk :D
ReplyDeletebetul tuh..uang ga bisa membeli segalanya.
ReplyDeletetrus kartu kredit membantu asal bijaksana menggunakannya. lagian kartu kredit dibutuhkan utk verifikasi paypal..haha (kalo ga ada juga bisa pake VCC kan ya..)
punya uang nggak punya uang...mendaki jalan terus!
ReplyDeletesekedar pemberitahuan mbak...uang kalo di gunung gak berlaku.. hehehe
Barusan Sonora Jakarta memutar ulang renungan Gede Prama akan arti kecukupan dan ketenangan. Jangan sampai kita ini dipersulit dan dikerjai uang sehingga ketenangan hidup kita terganggu. Contoh konkret renungan ini ialah di waktu malam hari karena kita menyimpan uang banyak kita tak bisa tidur nyenyak karena memikirkan uang,takut uang itu digondol maling.Akhirnya tidur nyenyak pun terusik.
ReplyDeleteKecukupan dalam arti untuk hari ini saja kita bisa memenuhi kebutuhan pokok, bisa makan, minum syukur bisa berbagi dengan sesama sekalipun tidak banyak.
yang pasti, makin banyak uang masuk makin banyak pula yg keluar. capek deh!
ReplyDeletemantap banget. thanks pencerahannya
ReplyDeletepoin nomor 3 sipp tenan
ReplyDeletemakasih artikelnya..nice blog..salam kenal yah
ReplyDeletesoal pendidikan, setuju sekali..
ReplyDeleteDUIIIIT....*reguest lagu endang kurnia dong*...hehe...
waa, produktif nih ngelola blognya mba tyas...huhu...aku sih..:((
by: Partai Anti Dangdut Indonesia(PADI)..kekekeee
Yup !
seneng banget aku baca ini. ini sangat berguna bagi siapa saja yang siapa tahu sempat atau sedang puyeng oleh yang bernama UANG (termasuk diriku hehehe). bahwa intinya, janganlah uang menjadikan kita mabok :-)
ReplyDeleteManusia memang aneh! nggak ada uang di cari2. udah ada di buang2...hm,...?
ReplyDeleteaku setuju bgt tuh tant yg point pertama... punya duit segimana banyak ttp aja ngerasa kurang.. terlalu banyak keinginan kali ya,,, hehe
ReplyDeletetante,, nitip...
Belajar dan Berbagi
Bener tuh, walau sebanyak apapun uang yang kita miliki. Tapi kalo ga' di manage dg baik, ya sama aja bo'onk
ReplyDeletemakanya jangan kerja cari uang harus cari duit...
ReplyDeleteloh apa sih bedanya?
UANG=Usaha Anda Nanti Gagal
DUIT=Doa Usaha Iman dan Taqwa
he..he...
Money can buy everything, except happiness.
ReplyDeletekyknya kalo punya duit 1 trilyun ga akan pusing deh mbak Tyas. Bisa ngeblog tiap hari :)
ReplyDeletekalo g punya duit ?
ReplyDeletembake... mantabh bener tulisannya, cumie super boross. mbake.
ReplyDeletetabungan cumie abis mulu pas akhir bulan hikz..
100% saya setuju dengan postingan ini.,.,.,.
ReplyDeletewah mbake langganan kompas juga yah :D
ReplyDeletesamaxxx dunkzzz...xixixi
yah ndak nyambung komennya, wah makin mantep blognya sekarang mbakeee...baidewei, uang..uang..dikejar susah, engga dikejar malah lebih susah...klo ndak ada uang gmn yah?binnun jadinya...xixxixi
Fakta : manusia tidak pernah merasa cukup.
ReplyDeleteyah.. begitulah uang, semakin dicari.. semakin dapet banyak semakin kuat juga daya magnetnya untuk terus mencari dan mencari lagi...
ReplyDeletewah informasinya bener bener bagus nih mba, mbuat aku yang lagi belajar tentang keuangan
ReplyDeleteuang oh uang...
ReplyDeleteada uang abang sayang...
tak ada uang abang ditendang....
teganya...teganyaa.... teganyaaa... LOL
begitulah manusia yang kadang tak puas dengan jumlah uang yang banyak ...dan tak sempat mengaturnya hingga terasa selalu kurang
ReplyDeletelama tak bekunjung mbak...
ReplyDeletewah...klo uang spa sih yg kagak suka...cuma kadang orangnya yg selalu merasa kurang walau uangnya sudah berlimpah....betul kan?
thx for sharing..dapat ilmu lagi disini..
ReplyDeleteohya gpp kalo gak di aprop koq koment saya hihihi
salam kenal dari jayapura :-)
faktanya uang bisa buat beli domain baru hihih... masih dlm angan2 :D
ReplyDeleteSetuju ..!!! kita merasa kurang terus yachh
ReplyDeleteApabila orang memiliki harta atau uang jauh melebihi kebutuhan hidupnya, maka niscaya hidupnya gak pernah tenang ...
Uang bisa membeli rumah, namun hanya cinta, kasih sayang dan ketenangan hidup yang membuatnya menjadi rumah kebahagian *halah sok tau abang he3
uang adalah duit, duit adalah uang... :D ada uang abang ku sayang, gak ada uang abang ku tendang... :D bner gk yach?
ReplyDeletesetujuh sm point pertama...g akan pernah cukup......palagi ql boros
ReplyDeleteitu betul bgt :D
ReplyDeleteMitos : Time is money
ReplyDeleteFakta : Money can not buy time :)
Good post mbak.. cheers... :)
klo gitu saingan dunk antara mitos dan fakta hehehe
ReplyDeleteUnag memang sebuah dilema kalo ada pusing, lebih2 kalo ga ada, Mitos yang no. 1 sepertinya sedang sy alamin, soalnya seberapapun yang ada kayanya ga cukup, satu yang pasti Uang memang bukan segalanya tapi segalanya juga tidak berarti tanpa uang, termasuk kebahagiaan, apakah orang yang ga punya uang bahagia ? bagi anda mungkin, tapi tolong bagi anda yang berkeluarga tanyakan kepada anak, istri atau suami anda ? apakah bahagia tanpa uang :) artikel yang menarik, sukses untuk anda
ReplyDeleteUang..mmm secara jujur aku lebih suka punya uang daripada bokek. Tidak ada hal yg serius kecuali yang menyangkut masalah uang/financial. Bahkan hidup beragama pun harus ada uang.
ReplyDeleteThanks for sharing a great article sob...
Cheers, frizzy.
Blogger yg butuh uang
mitos tentang uang:uang dapat membeli segalanya
ReplyDeletefakta tentang uang:uang tidak bisa membeli cinta dan kasih sayang
aku mau uang segudang..:D
ReplyDeletePokoknya yang punya uang gak serakah dan nyarinya halal aja gak papa. Jujur, bisakah kita instropeksi apakah kita nyari duit untuk kewajiban atau mengejar kebebasan finansial yg kemungkinan kita dapatkan namun gak bisa dinikmati karena sudah tua dan sakit2 an. Hehehe... Pilihan di tangan anda. Semua sukses menurut pemikiran masing-masing. Gak usah mekso ato mbandingin kocek dengan orang lain. Isinya sirik doang entar hehehehe...
ReplyDeleteMasalah pendidikan tinggi=kaya, memang bukan jaminan. Malah orang-orang terkaya dunia adalah orang putus sekolah. Salah satunya Bill gates. Bukannya saya nyaranin brenti sekolah. Namun memang pendidikan menyuruh kita untuk jadi pesuruh, pegawai yang hanya mau ongkang2 saja dapat gaji tipa bulan. Baru belakangan ini muncul sekolah2 enterpreneur yang mengajar muridnya untuk mandiri, itupun pengikutnya sedikit.
ReplyDeletebagus juga ya mbak blognya. Kreatif dan "full color".aku banyak belajar ni dari blog mu. jng lupa mampir ke blog aku ya, please give my blog a comment. hehehe..
ReplyDeleteuang bukanlah segalanya
ReplyDelete